Rabu, 03 Juni 2015

ISIM ALAM


BAB. I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalaha
Untuk mengetahui dan mendalami ajaran agama islam itu kita harus mempelajarinya dari sumber  ketyang asli yaitu Al-Qur’anulkarim dan hadis nabi, sebagiamana kita ketahui bahwasanya semua sumber ajaran agama islam menggunakan bahsa arab. Oleh karena itu orang yang yang mendalami bahasa arab secara baik dan benar dari berbagai aspek bahasa arab yang sangat penting dan menjadi faktor utama adalah Ilmu Nahwu dan Sharaf.
Dalam ilmu Nahwu dan Sharaf salah satu pemahsannya adalah “Isim Jinis dan Isim Alam”.

BAB. II
PEMBAHSAN
ISIM ALAM
ا سم اعلم
A.     Pengerian Isim Alam
Isim Alam ialah Isim yang menunjukan nama yang menurut(asal) bentuk katanya telah menunjukan sesuatu yang tertentu tanpa ada qarinah seperti :
جَا لِدٌ   = Khalid (nama orang )                                     اَ لنَّيْلُ     = Nil (nama sungai)
  فَا طِمَةُ = Fatimah (nama orang )                                             دَمْشِقٌ = Damkus (nama Kota)
            Yang menunjukan isim alam antaralain adalah isim-isim yang menunjukan naa negara, orang,bangsa, suku, sungai, laut, ataupun gunung.
            Dilihat dari segi bentuknya, isim alam dapat terbagi menjadi empat macam, yaitu :
1)      Isim Alam Mufrad, seperti : سليم     ا حمد
2)      Isim Alam yang terbentuk dari murakkab idhafi, seperti : عبدالر حمن     عبدا لله
3)      Isim alam yang terbentuk dari murakkab mazjiy, seperti : سيبو يه     بعلبك
4)      Isim alam yang terbentuk dari murakkab inadi, seperti :
-          تأ بط  شرا     جاءالحق       (nama orang laki-laki )
-          شا ب قرنا ها              (nama orang perempuan)
Ditinjau dari jelas dan tidaknya, isim alam dapat dibagi menjadi:  1. Alam Isim, 2. Alam Kunyah, 3. Alam laqab.
Ditinjau dari asal usulnya lafal, isim alam terbagi menjadi: 1. Isim Alam Murtajal, 2. Isim Alam Manqul.
Ditinjau dari segi siapa yang ditunjuki, maka isim alam dapat menjadi: 1. Alam Syakhshy, 2. Alam Jinsy
Isim alam juga dapat berentuk dari isim yang diberi dar kalimah isim yang dimudlafkan kepada isim ma’rifat atau dibentuk dari isim yang dibei أل  ,Alam ini disebut Alam Ghalabah, seperti lafal ابن عبا س  dan lafal المد ينة  
Lafal ابن عبا س adalah nma untuk abdullah bin abbas salah seorang sahabatNabi Muhammad SAW, bukan untuk nama orang lain. Sedangkan lafal لمد ينة  yang mempunyai arti kota adalah nama untuk kota tertentu yaitu Kota Madinah Nabawiyah yang dahulunya bernama Yasrib.

Alam Isim, Isim Kunyah dan Isim Laqab
            Ditinjau dari jelas atau tidaknya dalam menunjukan sesuatu, maka alam dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.      Alam Isim
Adalah kalimah yang dibentuk untuk menjelaskan sesuatu baik kalimah itu menunjukkan pujian atau cacian, seperti  سعيد    (yang bahagia),  حنظلة   (buah yang pahit),. Atau tidak menunjukkan arti apa-apa, seperti  عمر    زيد   ataupun kalimah itu didahului dengan lafal  أب    atau أم  maupun tidak didahului.
b.      Alam Kunyah
Adalah kalimah yang menunjukkn nama orang yang mengandung arti pujian seperti :
-          زين العابدين  = Hiasan orang-orang yang beribadah
-          الرشيد          =  Yang memberi petunjuk/yang pintar
Atau mengandung arti cacian, seperti ;
-          ا لا عمش     = Laqab untuk beberapa penyair Arab (orang yang lemah pandangan matanya)
-          الشنفرى       = Laqab untuk penyair bangsa Azdi.
Termasuk Alam Laqab adalah nama yang menggunakan nisbah (membangsakan) dengan keluarga, suku, negara, atau kota, seperti nama :  المصرى   dan البغدادى   التمي   الهاشى   
Keterangan :
Apabila ada orang mempunyai nama yang didahului denagn lafal  أب   atau  أم dan tidak mengandung arti pujia atau cacian dan namanya memang untuk dirinya sendiri, maka nama itu adalah namanya dan sekaligus kunyahnya.
Apabila ada orang yang mempunyai nama yang tidak mengandung arti pujian dan cacian, dan tidak didahului dengan lafal أب   atau  أم  dan nama itu namanya sendiri dan sekaligus laqabnya.
Apabila nama itu didahulu denagn lafal أب   (ayah)  atau   أم (ibu) dan menunjukan cacian atau pujian sedangkan namanya untuk dirinya sendiri, maka nama tersebut namanya, kunyahnya dan laqabnya.
Jadi ada kemungkinan dalam satu nama dalam satu orang itu sekaligus meliputi alam isim, alam kunyah dan alam laqab.
Hukum Alam Kunyah dan  Laqab
Apabila alam isim dan laqab berkumpul dengan satu orang, maka alam isim, alam didahulukan dan disusul dengan laqab, seperti :
هارون الرّشيد   dan  القنىأويس Kalau yang berkumpul itu  isim alam dan kunyah, maka tidak ada ketentuan yang mana harus didahuluakan seperti :  عمرأبوحفص atau  حفصعمرابو
Apabila ada alam pada seseorang, maka:
a.       Apabila kedua alam itu berbentuk lafal yang marfud (bukan murakkab), maka lafal pertama yang dimudhafkan kepada lafal yang kedua seperti    لد تميمخا . atau lafal kedua diikuti lafal pertama baik sebagai badal atau athaf bayan, seperti هذاخا لد تميم = Ini adalah Khalid (yaitu) Tamin, kecuali apabila alam pertama disertai dengan  أل atau alam yang kedua berasal dari isim shifat yang disrtai ألmaka yang kedua harus mengikuti yang pertama, baik badal ataupun athaf bayan, dan tidak oleh lafal yang pertama diidhafkan  kepada lafal yang kedua, seperti :
  هااالحارث ز يد – رحمالله ها ر و ن الر شيد – كان حد تم الطائ مثهورابا لكرم
(Ini Al Hadist Zaid).
(Semoga Allah melimahkan Rahmat kepada Harun Ar Rasyid).
(Hatim Ath Thai itu terkenal dengan kedermawananya).
b.      Apabila kedua alam berebentuk murakkab (lafal yang tersusun) atau salah satu dari alam itu mufrad, sedangkan salah satunya lagi murakkab, maka alam yang kedua wajib mengikuti alam yang pertama dalam masalah i’rabnya, seperti:
No
Keadaan kedua Alam
Contoh
Keterangan
1)
Keduanya Murakkab
هذاعبدالله علم الذ ين
رايت عمدالله علم الذ ين
مر ر ت بحبدالله عام الذ ين
Marfu’
Manshub
Majrur
2)
Yang Depan Murakkab
هذاأبو عبد لله محمد
رايت أبا عبد لله محمد
مرر ت بأ بى عبدالله محمد
Marfu’
Manshub
Majrur
3)
Yang Depan Mufrad
هذاعلى ز ين العا بد ين
راين عليا ز ين العا بد ين
مرر ت بعلى ز ين العا بد ين
Marfu’
Manshub
Majrur

Alam Murtajal dan Alam Manqul
Alam murtajal adalah lafal yang memang dengan sendirinya dan dari asalanya telah menunjukan alam, maksudnya lafal tersebut tidak pernah dipakai untuk selain alam, seperti   سعا د dan عمر
Alam Manqul adalah lafal yang dipakai sebagai alam akan tetapi lafal terebut diambil dari lafal yang sebelumnya menjadi alam, lafal itu dipakai bukan sebagai alam. Alam manqul ini ada kalanya diambil dari
a.       Masdar, seperti:             فضل     ز يد
b.      Isim Jinis, seperti:                     ا سد
c.       Isim Shifat, seperti: سعيد  معو د , حا ر ث
d.      Fi’il, seperti: حير  يشكر , ا با ن , شمر    قم
e.       Jumlah Ismiyah, seperti:بط سرا , جا رالحق   تأ
Alam Syakhshy Dan Alam Jinsi
Ditinjau dari egi tertentu dan tidaknya siapa orang atau barang yang ditunjuki, maka alam ada dua macam, yaitu alam syakhshy dan alam jinsi.
Alam Syakhshy adalah lafal yang ada pada asal terbentunya dipakai untuk menunjukan sesuatu yang tertentu dan tidak seluruhnya meliputi sluruh jenisnya, walaupun kadang-kadang alam syakhshy ini dimiliki lebih dari satu orang (beberapa orang mempunyai nama sama), seperti :   لد   سعيد   سعا دجا . lafal ini menunjukan jenisnya harimau, artinya apabila kita mendegar lafal ini berarti yang dimaksudkan adalah harimau. Contoh lain alam jinsi diantaranya adalah :اب   
-          ا بى خعد = alam untuk anjing hutan/serigala
-          كسرى    = alam untuk Raja Persia
-          قصر  = alam untuk Raja Romawi
-          خا قا ن = alam untuk Raja Turki
-          تبع  =alam untuk raja Yaman
-          النجا شى  = alam untuk Raja Habsyi
-          فر عون  = alam untuk Raja Qibthi
-          العز يز  = alam untuk Raja Mesir
Terkadang alam jinsi ini dapat berupa :
a.       Nama sesuatu (yang bukan kunyah dan bukan qalab), seperti :ثعا لة    = nama untuk musang
b.      Nama kunyah (yang didahului dengan ب   أdan  أم), seperti :
-          ام عر يط  = binatang kala
-          ابى احار ث = harimau
-          ا بى احصبين = musang
c.       Nama Laqab mengandung arti pujian atau cacian, seperti :
-          ا لا حصل = kucing
-          ذ ى النا ب = anjing
Alam jinis tidak hanya menunjukan jinisnya, benda secara konkrit saja melainkan ada pula yang menunjukkan sesuatu yang sifatnya maknawi (abstrak), seperti :
-            بر ة Menunjukan arti kebaikan
-           كيسا نMenunjukan arti khianat
-           أم فتثعمMenunjukan arti mati
-           أم الصبوMenunjukan arti kejadian yang besar
-           حما دMenunjukan arti pujian
-           يسا رMenunjukan arti kemudahan
Alam jinis apabila dilihat dari makna atau sesuatu yang ditunjuki, maka ia tergolong isi nakirah, karena alam jinis ini tidak menunjukkan satu benda atau satu barang saja melainkan menunjukkan satu benda atau satu barang saja melainkan menunjukkan sesuatu yang menyeluruh. Sedangkan apabila dilihat dari segi lafalnya, maka alam jinis ini tergolong isim ma’rifat dan diberlakukan seperti alam syakhshi, sehingga alam jinis ini :
a.       Dapat dijadikan mubtada’, seperti  تعا له مراوغ
b.      Dapat dijadikan sebagai shahibulhal, seperti  مت مقيلاهاااسا
(ini Usaman dalam keadaan datang)
c.       Dapat dijadikan isim yang tidak berhak atas tanwin (isim ghairu munsharif) apabila didalamnya terdapat alasan atau ilat yang dapat menghilangkan tanwin (sharf), seperti ابتعد من ثعا له lafal ثعا له  ini tidak menerima tanwin sebab didalamnya terdapat dua ilat yaitu alam dan ta’nits
d.      Tidak dapat diberi huruf takrif, seperti : الأسا مة
e.       Tidak boleh dilafahkan kepada isim lain, seperti أسا مة الحا لة
Beberapa hal yang tersebut diatas adalah merupakan ketentuan yang hanya belaku pada isim ma’rifat. Sehingga dengan melihat ketentuan tersebut, maka alam jinis termasuk isim ma’rifat.
Alam jinis berbeda dengan isim jinis. Perbedaan dapat dilihat pada table berikut ini :
No
Isim Jinis (Nakirah)
Alam Jinis
1).
Nakirah baik lafal maupun maknanya( lafalnya dapat diberi ال sedangkan maknanya tidak tertentu kepada stu benda.
Nakirah dalam segi makna dan ma’rifat dalam segi lafal
2).
Tidak dapat dijadikan Mubtada’
Dapat dijadikan mubtada’
3).
Tidak dapat menjadi Shahibul hal
Dapat menjadi Shahibul hal

Alam jinis ini tidak berbeda dengan isim jinis yang diberikan ال jinsiyah, seperti lafal اسا مة سخا ع sama dengan الأ سد شجا ع  Alam jinis dan isim jinis yang telah diberi ال jinsiyah adalah Nakirah dalam segi maknanya dan ma’rifat dalam segi lafalnya.
Alam Ghalabah
Alam Ghalabah ialah alam yang dibentuk dari lafal yang memang sering dan lazim dipakai sebagai alam. Alam Ghalabah ini sering dibentuk dari :
a.       Tarkib idlafi yang mudlaf ilailahnya berupa isim ma’rifat seperti ; ابن ما لك , ابن عمر , ابن عبا س  
b.      Isim yang diberi ال ‘ahdiyah (menjadikan hati menjadi mengerti dan paham terhadap maksud dari isim tersebut).
Perlu diketahui bahwa alam ghalabah sebagaimana disebutkan diatas menurut asal pembentukannya bukan alam, akan tetapi lafal lazim dipakai untuk alam.
Supaya lebih jelas untuk memahami alam ghalabah, maka dapat dilihat dari beberapa contoh di tabel berikut ini :

No

Contoh
Artinya
Yang Dipakai
Sesuai Asal
1)
ابن عبا س
Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutalib
Putra leleki Abbas (siapa saja)
2)
ابن عمر
Abdullah bin Umar bin Al Khatanb
Putra lelaki Umar (siapa saja)
3)
ابن ما لك
Muhammad bin Malik
Putra lelaki Malik (siapa saja)
4)
المد ينة
Madinah Nabawiyah (dahulu Yasrib)
Kota mana saja
5)
العقبة
Pelabuhan dipantai Laut Merah
Jalan sulit mendaki gunung
6)
الأفية
Bait-bait Nahwu yang dikarang oleh Ibnu Malik
Siapa yang seribu

I’rab Isim Alam
Isim alam yang Mufrad (bukan murakkab) dii’rabi sesuai dengan kalamnya, baik rafa’, nashab maupun jarr, seperti
مرر ت بر هيرا     رايت ز هيرا     جاءزهير
Alam yang merupakan murakkab idhaf’i (susunan yang tediri dari mudaf dan mudalaf ilaih), maka mudlafnya saja yang di’irabi sesuai dengan susunan kalamnya, sedangkan mudlaf ilaihnya selamanya dibaca jarr.
Alam yang merupakan murakkab majzi(alam yang tersusun tidak dari murakkab idaf’i dan isnaidi), isim yang pertama selalu dibaca fathah.
Sedangkan isim yang kedua bukan berupa lafal و يه   maka isim yang pertama dibaca dhamah ketika rafa’ dan fathah ketika nasab dan jarr. Isim ini termasuk ghairu munsharif, sebab mempunyai dua ilat, yaitu alam dan takrib mazji, seperti :
No
I’rab
Contoh
Keterangan
1)
Marfu’
بعليك بلد ة طيبة الهواء
Nama negeri Syam
2)
Mansub
رايت بعلبك
3)
Majrur
سا فر ت الى بعلبك

Apabila lafal yang kedua berupa و يه   , maka lafal tersebut kasr (selalu dibaca kasrah) baik pada waktu rafa’, nasab maupun jarr, seperti :
No
Marfu’
Manshub
Majrur
1)
ر حم سيبو يه
رحم الله سيبو يه
رحمة الله سيبو يه

Isim alam yang berupa murakkab isnadi, maka tidak ada perubahan harakat pada lafal tersebut baik ketika rafa’, nashab maupun jarr dan i’rabnya hanya dikira-kirakan saja (muqaddar), seperti :
No
I’rab
Contoh
Keterangan
1)
Marfu’
جاءجارالحق

Nama orang
2)
Manshub
رايت جا رالحق
3)
Majrur
مررت اجادالحق


Isim alam yang berupa murakkab ‘adadi (susuan yang menunjukan bilangan) seperti  حمسة عثر   dan isim yang berlaku seperti susunan ‘adad tersebut seperti lafal بيت           حيص  بيص     بيت  (apabila dikhedaki untu satu nama), maka isim tersebut tetap pada bentuknya sebagaimana ketika sebelum menjadi alam. Namun demikian boleh juga di’irabi seperti isim ghairu munsharif dengan diberlakukan sebagai murakkab majzi, seperti    بعلبك   : dan  مو ت حضر  Akan tetapi ketentuan yang petama adalah yang lebih baik.
BAB.III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Dapat kita simpulkan dari pembahsan Isim Alam ini adalah, Isim Alam yaitu merupakan Isim yang menunjukan nama yang menurut(asal) bentuk katanya telah menunjukan sesuatu yang tertentu tanpa ada qarinah.
Isim Alam terdapat tiga macam yaitu 1) Ditinjau dari jelas dan tidaknya, isim alam dapat dibagi menjadi:  1. Alam Isim, 2. Alam Kunyah, 3. Alam laqab.
2) Ditinjau dari asal usulnya lafal, isim alam terbagi menjadi: 1. Isim Alam Murtajal, 2. Isim Alam Manqul.
3) Ditinjau dari segi siapa yang ditunjuki, maka isim alam dapat menjadi: 1. Alam Syakhshy, 2. Alam Jinsy.

B.     Saran
Akhirnya pemakalah mengucapkan banyak terima kasih terhadap penyelesaiaan makalah ini, disamping itu kami para makalah mengharapkan adanya saran dari pembaca dari pemikiran ilmu agama islam yang lebih baik dan serta sempurna, guna untuk memperbaiki makalah kami yang serba kekurangan.




DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Musthofa Al Gholayuini, Terjemahan Jami’ud Durus Al’arobiyah,CV. Asy Syifa. Semarang 1971.
Drs. AH. Akrom fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 3 (tata bahasa arab), PT. Raja Grafindo Pesada Jakarta, 2002.
Syeikh Syamsuddin Muhammad Araa’ini Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammiyah Ajjurumiyah, Sinar Baru Algensindo 2012


2 komentar:

  1. Banyak kesalahan baik penulisan maupun keterangan.

    Ex :
    Alam Kunyah semua yg diawali dengan abun, ummun, dst
    Alam laqob: julukan baik mengandung pujian atau hinaan.

    Semua yg anda sampaikan maka akan dimintai dipertanggungjawabkan

    BalasHapus
  2. Gambling in Las Vegas - DRMCD
    With 강릉 출장마사지 casinos offering you the chance to play slots, casino games, We have some of 부산광역 출장마사지 the best casinos on 안성 출장안마 earth that we 진주 출장샵 know that have been around 춘천 출장마사지 for

    BalasHapus