MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.Cinta
Kepada Tuhan
Menghadirkan Tuhan di segala
aktivitas, adalah satu kalimat yang menjadi induk dari ungkapan cinta kepada
Tuhan. Kalimat tersebut ku dapat tak jauh dari hari, tanggal, jam, menit, serta
detik saat aku menuliskan argumen atau lebih tepatnya cerita pendek ini. Tak ku sesali apa yang ku ketahui tentang
cinta kasih yang ternyata cakupan dan makna kata tersebut hanya setitik yang ku
pahami. Tak ku sesali karena meskipun hanya setitik yang ku ketahui, tapi
setidaknya itu menjadi modal untuk mengembangkan dan mencaritahu hakikat cinta yang sesungguhnya.
Cinta kasih yang teridentik dengan
seseorang yang mengisi hati, yang memenuhi fikiran yang menggebu-gebu ingin
memiliki, merasa tak sendiri, bagaikan seseorang yang beranggapan dialah
segalanya yang di lukiskan dengan
sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang berakal. Tetapi cinta kasih itu, tidaklah
selamanya dapat memberikan ketenangan untuk jiwa dan raga hidup seseorang. Bila
definisi dari cinta dan kasih hanya bagian dari kulit luarnya saja yang kita
ketahui, tidakkah kamu penasaran dengan apa yang ada di dalamnya? Dari mana
asalnya? Siapa yang menciptakannya? Itulah yang aku pertanyakan pada saat
membaca dan mendengar cinta kepada Tuhan.
Anggapan cinta yang ku ketahui
tentang cinta kasih kepada sesama sempat membuat ku lupa akan siapa pencipta
insan yang merasakan cinta kasih itu. Kecewa dengan sikap yang mengingat Tuhan
ketika cinta kasih itu tak berpihak kepada ku. Lelah rasanya mempertahankan
sikap yang demikian membuatku lupa akan kodrat sebagai makhluk ciptaan-Nya. Berserah
diri, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, melaksanakan kewajiban
sebagaimana yang telah di perintahkan-Nya, dan yang terpenting adalah selalu
bersyukur adalah tahap yang harus aku jalankan demi memperbaiki kesalahan yang
telah terlanjur ku perbuat.
Tak mudah rasanya bila di fikirkan,
tapi niat, tekat, usaha dan doa menjadi langkah awal, loncatan pertama untuk
menjadi peribadi yang sebagaimana di
tugaskan kepada umat manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang sesungguhnya.
Mencintai makhluk ciptaan Tuhan yang
lain hanya karena Allah, menundukan cinta kasih yang lain, menjadikan cinta
kasih sebagai pendorong dan pembangkit dari cinta yang tulus kepada Tuhan. Dan
terapkan dalam hati hadirkan Tuhan di segala aktivitas. Jika sebuah cinta dan
kasih dijalankan dengan berserah diri kepada Allah, mencintai seseorang karena
Allah dan tidak melebihi cinta kita kepada-Nya, serta berserah diri akan kuasa
Allah akan menjadikan cinta kasih kita sebagai cinta kasih yang memang di
dasarkan dengan ketulusan.
B.
Cinta Kasih Kepada Orang Tua
Saat di mana ke dua orang tua ku
tertidur lelap, disitulah aku melihat dan merasakan takut kehilangan meraka,
takut jauh dari mereka, dan menangis bila mengingat tingkah laku ku yang
terkadang membuat mereka kecewa. Berusaha menjadi anak yang bisa membanggakan orang
tua, membuat mereka tersenyum dan mencoba memperbaiki dan menutup rasa kecewa
mereka yang sempat ku lukiskan di ingatan mereka. Usaha tersebut merupakan
wujud dari caraku menunjukan cinta kasih kepada orang tua ku. Meskipun saat ini
aku belum bisa memberikan semua yang telah ku niatkan. Tetapi keyakinanku ada
untuk bisa membuat orang tua ku bahagia.
Kasih sayang yang di berikan ke dua
orang tuaku rasanya tak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku dan
adik-adikku. Bingung harus dengan apa lagi ku wujudkan cinta kasih ini kepada
mereka. Hanya saja dalam doaku tak pernah sekalipun aku luput untuk memohon
ampun kepada Allah atas kesalahan kedua orang tuaku. Cita-cita yang sampai saat
ini kusimpan di dalam hati untuk membahagiakan orang tuaku, bukan menjadi
rahasia pribadi lagi, tetapi sudah menjadi rahasia umum semua anak kepada orang
tuanya, untuk membahagikan kedua orang tuanya di dunia dan akhirat kelak.
Surga yang berada di bawah talapak
kaki sang ibu, kalimat yang menagandung makna teramat dalam karena mengingat
pengorbanan seorang ibu yang berusaha dengan sekuat tenaga mengandung selama 9
bulan 10 hari, melahirkan dengan bertaruh nyawa, demi seorang anak yang mereka
inginkan. Tetapi tanpa sengaja lupalah seorang anak akan surga yang ada pada
ridho seorang ibu yang merupakan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mengucapkan terimakasih kepada
Allah yang telah hadirkan seorang ibu, seorang ayah, yang begitu hebat, dengan
orang tua yang tak kenal lelah demi masa depan anaknya.Tidak akan pernah ada
habisnya dan takkan sanggup rasanya tangan ini menuai semua rasa cinta kasih
itu di sebuah ukiran di ujung sebuah pena. Hanya rasa bangga yang mewakili rasa
yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, rasa haru yang bila mengingat
pengorbanan orang tua, dan air mata yang lukiskan perasaan terimakasih yang
mendalam. Murninya rasa cinta kasih yang diberikan orang tua tidaklah perlu di
ragukan lagi. Karena kelangsungan dari sebuah kehidupan berawal dari cinta
kasih yang tulus, berkembang menjadi sebuah kumpulan orang-orang yang penuh
dengan cinta kasih(keluarga). Cinta kasih kepada orang tua hadir dengan
sendirinya, tidak dapat di ukur dengan mata, hanya dapat di rasakan dari hati,
tak dapat di lukiskan sepenuhnya dengan perilaku atau bahkan dengan suguhan
makanan atau benda, tetapi hanya sekedar ungkapan rasa sayang kepada mereka.
C.
Cinta Kasih Kepada Sesama
Dengan salah satu kebutuhan manusia
yang memang harus terpenuhi terkadang membuat seseorang lupa bagaimana dan
usaha apa saja yang ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain
sandang, papan, dan pangan yang harus terpenuhi, hal yang juga menjadi
kebutuhan manusia adalah cinta dan kasih. Dengan status makhluk sosial yang di
sandangnya tak ada satu manusia pun bisa hidup sendir,i yang dengan egoisnya
tanpa adanya orang lain yang membantunya.
Cinta kasih kepada sesama bisa
timbul karena adanya rasa peduli, dan kepedulian itu juga terasa terbalas
sehingga menimbulkan rasa nyaman. Cinta kasih yang ku dapatkan dari orang tua,
saudara, sahabat, teman, serta orang terdekat lainnya membuatku merasa
seolah-olah telah terpenuhinya kebutuhan akan cinta kasih itu. Tetapi ada saat
dimana cinta kasih yang kuinginkan tak sesuai dengan apa yang ku harapkan, tak
dapat kurasakan cinta kasih dari orang yang ku tuju dan terasa kosong bila
cinta kasih itu tidak sampai kepada ku.
Saat dimana cinta kasih itu tak
sesuai, egois datang sebagai tanda tanya besar, sebagai pembelaan diri dan
sebagai tuntutan hati yang harus segera terjawab. Tetapi, jika semua egois itu
tetap diikuti bagaimana rasa sosial itu tumbuh? Bagaimana rasa peduli itu
hadir? Bagaimana kasih dan sayang bisa berbalas? Dalam cinta kasih yang tulus,
rasa egois untuk saling memiliki dan menguasai tidaklah ada. Karena cinta kasih
tersebut bukanlah bertujuan untuk salaing memiliki. Meskipun rasa ingin
memiliki itu ada, tetapi perlulah diingat tugas kita adalah menyayangi
seseorang dengan tulus, tanpa mengharapkan terbalasnya cinta kasih tersebut.
Karena dengan tunduknya kita kepada cinta kasih yang cenderung ingin memiliki,
maka jika ada cinta kasih yang tidak terbalas akan muncul rasa sakit hati
sesudahnya.
Ada istilah jatuh cinta di kalangan
remaja, dan itulah yang saat ini aku jalani. Jatuh karena cinta, dan bangkit
karena cinta juga. Meskipun sebuah kata jatuh cinta itu mengandung konsekuensi
yang cukup besar di kemudian hari, tetapi aku bangga dengan rasa cinta dan
kasih yang ku miliki. Dengan cinta kasih itu, aku bisa mendewasakan diri,
belajar memberi dan menerima dengan tulus, mengendalikan diri dari hal-hal yang
membawaku pada arti cinta yang salah dan menghargai waktu yang telah hadirkan
cinta kasih antara dua insan atau lebih.
Bangga rasanya bisa berbagi cinta
dan kasih sesama makhluk ciptaan Tuhan. Aku menghargai cinta kasih yang datang
kepada ku termasuk dari sahabat, pacar, dan keluarga, sehingga harapan untuk
terus saling berbagi kasih dan sayang sangatlah besar. Agar bisa menikmati dan
melaksanaka tugas kita untuk memberikan cinta dan kasih sabagai pendorong,
ujian untuk menguatkan mental, dan cinta sebagai pengikat agar tidak ada
perpisahan karena persepsi cinta yang salah kita harus memahami betul apa makna
cinta dan kasih.
Cinta kasih yang ku tuangkan kepada
sahabat yang senantiasa ada saat aku jatuh karena berbagai hal, cinta
kasih(pertolongan) yang ku berikan kepada orang yang membutuhkan, cinta kasih
kepada umat beragama, sangatlah ku jaga dan ku pelihara baik agar tetap
terbinanya dan saling merasakan indahnya cinta kasih yang dijalankan dengan
tulus tanpa memandang kepada siapa cinta kasih itu kita berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar