Rabu, 03 Juni 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH

                                                
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.Cinta Kepada Tuhan
            Menghadirkan Tuhan di segala aktivitas, adalah satu kalimat yang menjadi induk dari ungkapan cinta kepada Tuhan. Kalimat tersebut ku dapat tak jauh dari hari, tanggal, jam, menit, serta detik saat aku menuliskan argumen atau lebih tepatnya cerita pendek ini.  Tak ku sesali apa yang ku ketahui tentang cinta kasih yang ternyata cakupan dan makna kata tersebut hanya setitik yang ku pahami. Tak ku sesali karena meskipun hanya setitik yang ku ketahui, tapi setidaknya itu menjadi modal untuk mengembangkan dan mencaritahu  hakikat cinta yang sesungguhnya.
            Cinta kasih yang teridentik dengan seseorang yang mengisi hati, yang memenuhi fikiran yang menggebu-gebu ingin memiliki, merasa tak sendiri, bagaikan seseorang yang beranggapan dialah segalanya yang  di lukiskan dengan sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang berakal. Tetapi cinta kasih itu, tidaklah selamanya dapat memberikan ketenangan untuk jiwa dan raga hidup seseorang. Bila definisi dari cinta dan kasih hanya bagian dari kulit luarnya saja yang kita ketahui, tidakkah kamu penasaran dengan apa yang ada di dalamnya? Dari mana asalnya? Siapa yang menciptakannya? Itulah yang aku pertanyakan pada saat membaca dan mendengar cinta kepada Tuhan.
            Anggapan cinta yang ku ketahui tentang cinta kasih kepada sesama sempat membuat ku lupa akan siapa pencipta insan yang merasakan cinta kasih itu. Kecewa dengan sikap yang mengingat Tuhan ketika cinta kasih itu tak berpihak kepada ku. Lelah rasanya mempertahankan sikap yang demikian membuatku lupa akan kodrat sebagai makhluk ciptaan-Nya. Berserah diri, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telah di perintahkan-Nya, dan yang terpenting adalah selalu bersyukur adalah tahap yang harus aku jalankan demi memperbaiki kesalahan yang telah terlanjur ku perbuat.
            Tak mudah rasanya bila di fikirkan, tapi niat, tekat, usaha dan doa menjadi langkah awal, loncatan pertama untuk menjadi peribadi yang sebagaimana  di tugaskan kepada umat manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang sesungguhnya.
            Mencintai makhluk ciptaan Tuhan yang lain hanya karena Allah, menundukan cinta kasih yang lain, menjadikan cinta kasih sebagai pendorong dan pembangkit dari cinta yang tulus kepada Tuhan. Dan terapkan dalam hati hadirkan Tuhan di segala aktivitas. Jika sebuah cinta dan kasih dijalankan dengan berserah diri kepada Allah, mencintai seseorang karena Allah dan tidak melebihi cinta kita kepada-Nya, serta berserah diri akan kuasa Allah akan menjadikan cinta kasih kita sebagai cinta kasih yang memang di dasarkan dengan ketulusan.

B. Cinta Kasih Kepada Orang Tua
            Saat di mana ke dua orang tua ku tertidur lelap, disitulah aku melihat dan merasakan takut kehilangan meraka, takut jauh dari mereka, dan menangis bila mengingat tingkah laku ku yang terkadang membuat mereka kecewa. Berusaha menjadi anak yang bisa membanggakan orang tua, membuat mereka tersenyum dan mencoba memperbaiki dan menutup rasa kecewa mereka yang sempat ku lukiskan di ingatan mereka. Usaha tersebut merupakan wujud dari caraku menunjukan cinta kasih kepada orang tua ku. Meskipun saat ini aku belum bisa memberikan semua yang telah ku niatkan. Tetapi keyakinanku ada untuk bisa membuat orang tua ku bahagia.
            Kasih sayang yang di berikan ke dua orang tuaku rasanya tak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepadaku dan adik-adikku. Bingung harus dengan apa lagi ku wujudkan cinta kasih ini kepada mereka. Hanya saja dalam doaku tak pernah sekalipun aku luput untuk memohon ampun kepada Allah atas kesalahan kedua orang tuaku. Cita-cita yang sampai saat ini kusimpan di dalam hati untuk membahagiakan orang tuaku, bukan menjadi rahasia pribadi lagi, tetapi sudah menjadi rahasia umum semua anak kepada orang tuanya, untuk membahagikan kedua orang tuanya di dunia dan akhirat kelak.
            Surga yang berada di bawah talapak kaki sang ibu, kalimat yang menagandung makna teramat dalam karena mengingat pengorbanan seorang ibu yang berusaha dengan sekuat tenaga mengandung selama 9 bulan 10 hari, melahirkan dengan bertaruh nyawa, demi seorang anak yang mereka inginkan. Tetapi tanpa sengaja lupalah seorang anak akan surga yang ada pada ridho seorang ibu yang merupakan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Untuk mengucapkan terimakasih kepada Allah yang telah hadirkan seorang ibu, seorang ayah, yang begitu hebat, dengan orang tua yang tak kenal lelah demi masa depan anaknya.Tidak akan pernah ada habisnya dan takkan sanggup rasanya tangan ini menuai semua rasa cinta kasih itu di sebuah ukiran di ujung sebuah pena. Hanya rasa bangga yang mewakili rasa yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, rasa haru yang bila mengingat pengorbanan orang tua, dan air mata yang lukiskan perasaan terimakasih yang mendalam. Murninya rasa cinta kasih yang diberikan orang tua tidaklah perlu di ragukan lagi. Karena kelangsungan dari sebuah kehidupan berawal dari cinta kasih yang tulus, berkembang menjadi sebuah kumpulan orang-orang yang penuh dengan cinta kasih(keluarga). Cinta kasih kepada orang tua hadir dengan sendirinya, tidak dapat di ukur dengan mata, hanya dapat di rasakan dari hati, tak dapat di lukiskan sepenuhnya dengan perilaku atau bahkan dengan suguhan makanan atau benda, tetapi hanya sekedar ungkapan rasa sayang kepada mereka.

C. Cinta Kasih Kepada Sesama
            Dengan salah satu kebutuhan manusia yang memang harus terpenuhi terkadang membuat seseorang lupa bagaimana dan usaha apa saja yang ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain sandang, papan, dan pangan yang harus terpenuhi, hal yang juga menjadi kebutuhan manusia adalah cinta dan kasih. Dengan status makhluk sosial yang di sandangnya tak ada satu manusia pun bisa hidup sendir,i yang dengan egoisnya tanpa adanya orang lain yang membantunya.
            Cinta kasih kepada sesama bisa timbul karena adanya rasa peduli, dan kepedulian itu juga terasa terbalas sehingga menimbulkan rasa nyaman. Cinta kasih yang ku dapatkan dari orang tua, saudara, sahabat, teman, serta orang terdekat lainnya membuatku merasa seolah-olah telah terpenuhinya kebutuhan akan cinta kasih itu. Tetapi ada saat dimana cinta kasih yang kuinginkan tak sesuai dengan apa yang ku harapkan, tak dapat kurasakan cinta kasih dari orang yang ku tuju dan terasa kosong bila cinta kasih itu tidak sampai kepada ku.
            Saat dimana cinta kasih itu tak sesuai, egois datang sebagai tanda tanya besar, sebagai pembelaan diri dan sebagai tuntutan hati yang harus segera terjawab. Tetapi, jika semua egois itu tetap diikuti bagaimana rasa sosial itu tumbuh? Bagaimana rasa peduli itu hadir? Bagaimana kasih dan sayang bisa berbalas? Dalam cinta kasih yang tulus, rasa egois untuk saling memiliki dan menguasai tidaklah ada. Karena cinta kasih tersebut bukanlah bertujuan untuk salaing memiliki. Meskipun rasa ingin memiliki itu ada, tetapi perlulah diingat tugas kita adalah menyayangi seseorang dengan tulus, tanpa mengharapkan terbalasnya cinta kasih tersebut. Karena dengan tunduknya kita kepada cinta kasih yang cenderung ingin memiliki, maka jika ada cinta kasih yang tidak terbalas akan muncul rasa sakit hati sesudahnya.
            Ada istilah jatuh cinta di kalangan remaja, dan itulah yang saat ini aku jalani. Jatuh karena cinta, dan bangkit karena cinta juga. Meskipun sebuah kata jatuh cinta itu mengandung konsekuensi yang cukup besar di kemudian hari, tetapi aku bangga dengan rasa cinta dan kasih yang ku miliki. Dengan cinta kasih itu, aku bisa mendewasakan diri, belajar memberi dan menerima dengan tulus, mengendalikan diri dari hal-hal yang membawaku pada arti cinta yang salah dan menghargai waktu yang telah hadirkan cinta kasih antara dua insan atau lebih.
            Bangga rasanya bisa berbagi cinta dan kasih sesama makhluk ciptaan Tuhan. Aku menghargai cinta kasih yang datang kepada ku termasuk dari sahabat, pacar, dan keluarga, sehingga harapan untuk terus saling berbagi kasih dan sayang sangatlah besar. Agar bisa menikmati dan melaksanaka tugas kita untuk memberikan cinta dan kasih sabagai pendorong, ujian untuk menguatkan mental, dan cinta sebagai pengikat agar tidak ada perpisahan karena persepsi cinta yang salah kita harus memahami betul apa makna cinta dan kasih.

            Cinta kasih yang ku tuangkan kepada sahabat yang senantiasa ada saat aku jatuh karena berbagai hal, cinta kasih(pertolongan) yang ku berikan kepada orang yang membutuhkan, cinta kasih kepada umat beragama, sangatlah ku jaga dan ku pelihara baik agar tetap terbinanya dan saling merasakan indahnya cinta kasih yang dijalankan dengan tulus tanpa memandang kepada siapa cinta kasih itu kita berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar